Desa
Ngliman yang terletak di Kabupaten Nganjuk ini memiliki banyak kebudayaan dan
adat istiadatnya yang masih kental hingga sekarang. Salah satunya yaitu anak-anak
yang memiliki “Rambut Kuncung”.
Rambut Kuncung ini umumnya ada pada anak yang
berusia 0-10 tahun. Kenapa anak-anak didesa ini mempunyai Rambut Kuncung ini?
Asal usulnya dari budaya Jawa yang memiliki tokoh wayang yaitu SEMAR. Semar ini
merupakan tokoh wayang yang memiliki kuncung dibagian belakang rambutnya konon
ini merupakan turunan dari Wali Islam yang terkenal di pulau jawa, yang sering
disebut “Turun Wali”. Turun Wali Ini juga diperkirakan cerita dari nenek moyang
dahulu kala yang tinggal di desa Ngliman itu sendiri. Sehingga tetap ada adat
seperti itu di desa Ngliman.
Nama
lain dari “Rambut Kuncung” ini biasa disebut oleh warga desa Ngliman yaitu
dengan sebutan “Rambut Gombak”. Rambut Kuncung ini ada aturannya, tidak semua
rambut yang ada di kepala itu bisa disebut sebagai Kuncung.. melainkan pada
saat anak itu bayi, sebagian rambutnya disisakan tidak dicukur dan tetap
dibiarkan memanjang. Begitu seterusnya hingga si anak ini tumbuh hingga
kanak-kanak. Nah, konon katanya apabila disengaja ataupun tak disengaja Rambut
Kuncung itu tercukur alhasil anak itu entah demam, entah sakit yang lainnya.
Kemudian untuk memotong Kuncung ini pun tidak sembarang dihilangkan begitu
saja. Namun ada upacara adatnya terlebih dahulu. Dengan syarat disitu
disediakan 2 ekor kambing jantan yang akan disembelih dan dimasak untuk pemotongan
Kuncung tersebut. (KM)
Comments
Post a Comment